Setelah
bertahun-tahun kajian keislaman dihapus di masjid Zaitunah Tunis di
masa rezim Habib Burqibah dan Zain Al Abidin, kini aktivitas itu kembali
dihidupkan, demikian lansir Al Jazeera (11/4/2012).
Setelah pengadilan perdata Tunis memutuskan
untuk membuka kembali “menara Islam dan ilmu” ini, pada hari Ahad lalu
secara resmi kajian kaislaman kembali dimulai.
Puluhan pelajar telah dikirim juga untuk
mendaftarkan diri dalam aktivitas kajian ilmu di masjid yang sebelumnya
menjadi universitas pertama di dunia Islam ini serta masjid kedua tertua
di Tunis setelah masjid Uqbah bin Nafi’.
Syeikh Umar Al Yahyawi ulama Tunis yang juga
mengajar di masjid ini menyampaikan bahwa tujuan kembalinya dibuka
kajian ilmu untuk mengembalikan kembali ruh Zaitunah yang telah berhasil
melahirkan ulama besar seperti Syeikh Ath Thahir bin Asyur dan Syeikh
Al Khadzr Al Husain yang pernah menjabat sebagai Syeikh Al Azhar meski
beliau bukan ulama Mesir. hidayatullah.com