Syauqi, Aktivis Indonesia Tanpa JIL menceritakan pengalaman kesehariannya di Palestina kepada MuslimDaily.
Perjalanan yang berlangsung selama empat minggu ini dihabiskan lebih
banyak bersama para penghafal Al Quran di Masjid Jami’atul Abrar. Masjid
ini dibom oleh Israel tapi masih ada beberapa ruangan yang tersisa dan
masih dapat ditinggali.
“Mereka mengajari saya bagaimana cara menghafal Al Quran dengan mudah. Saya praktekkan di sini, dan ternyata bisa.” Ujar Syauqi. “Sebelum tidur kita membaca halaman atau ayat yang sedang dihafal selama 10 kali. Tilawah ini dilakukan benar-benar jelang tidur yang tidak ada aktivitas lain sesudah itu. Pada pembacaan 10 kali ini bacaan kita harus benar-benar lancar dan tidak boleh ada kesalahan tajwid di dalamnya. Pada pembacaan yang ke 10 kita baca per-ayat beserta artinya. Pada tahap ini kita harus sampai paham makna dan maksud ayat yang kita hafal. Betul-betul harus masuk ke kepala kita.
“Mereka mengajari saya bagaimana cara menghafal Al Quran dengan mudah. Saya praktekkan di sini, dan ternyata bisa.” Ujar Syauqi. “Sebelum tidur kita membaca halaman atau ayat yang sedang dihafal selama 10 kali. Tilawah ini dilakukan benar-benar jelang tidur yang tidak ada aktivitas lain sesudah itu. Pada pembacaan 10 kali ini bacaan kita harus benar-benar lancar dan tidak boleh ada kesalahan tajwid di dalamnya. Pada pembacaan yang ke 10 kita baca per-ayat beserta artinya. Pada tahap ini kita harus sampai paham makna dan maksud ayat yang kita hafal. Betul-betul harus masuk ke kepala kita.