Abdul Wahid bin Zaid berkata,
"Dua macam sifat tamak, tamak yang merisaukan dan tamak yang bermanfaat.
Adapun yang bermanfaat adalah ketamakan seseorang dalam taat kepada Allah.
Sedangkan tamak yang merisaukan adalah ketamakan seseorang kepada dunia.
Ia tersiksa dan selalu sibuk tanpa ada rasa gembira, tidak merasakan kenikmatan ketika mengumpulkannya karena kesibukkanya, tidak pernah kosong kecintaannya kepada dunia dibanding mencintai akhirat, bersusah payah untuk sesutau yang fana dan dilengahkan dari sesuatu yang kekal dan abadi."